1of 2. Negeri 5 Menara (2012) Negeri 5 Menara (2012) Titles Negeri 5 Menara. Countries Indonesia. Languages Indonesian.Synopsis Negeri 5 Menara Negeri 5 Menara is a film by Kompas Gramedia production together Million Pictures, which is an adaptation of a novel by Ahmad Fuadi entitled Negeri 5 Menara . The scenario was written by Salman Aristo is also the author of the screenplay Ayat- Ayat Cinta , Laskar Pelangi , The Dancer . Directed by Affandi Abdul Rachman This movie was filmed in Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo, East Java , West Sumatra , Bandung , to London . This movie was released on March 1, 2012 . Cast Crew Details Genres Releases Cast Director Writer Editor Cinematography Additional Photography Art Direction Sound Costume Design Studios Country Language Genres Theatrical 03 May 2012 Indonesia Indonesia Popular reviews More dead poets society versi mondokustadz salman i'd go alim for you. hmu. Sebagai orang pernah ngerasain jadi santri,gua lumayan relate sama scene2 di film ini,cuma sayang dialog nya kaku dan story nya gitu aja, padahal chemistry 6 sahabat ini cukup bagusGua nangis pas Baso out,sad banget Ikang Fawzi vibes daddy nya 🔥 Sebelum Negeri 5 Menara, film kita sudah cukup banyak bertemakan dunia pesantren dengan masing-masing segmen yang diangkat. Syahadat Cinta yang berkisah menyeh-menyeh para santri dengan lansekap pesantren yang bak surga dengan santriwati layaknya bidadari. Buruk! Lalu, Perempuan Berkalung Sorban yang agaknya memang berniat memvisualisasikan sisi gelap pesantren tanpa ampun. Kemudian ada 3 Doa 3 Cinta yang lebih terbuka menelanjangi kemisteriusan sarana pendidikan islam itu. Ada lagi kisah perjalanan Wali Band difilmkan dengan setting pesantren. Kini, Negeri 5 Menara meramaikan, kalau boleh diistilahkan, sinema pesantren kita. Namun pertanyaannya, apa yang ingin diangkat dari sinema pesantren itu? Tapi sebelumnya mungkin dapat disederhanakan dahulu tiga tipe penceritaan dunia pesantren tersebut, yaitu hitam seperti yang disuguhkan dalam Perempuan Berkalung Sorban, putih layaknya yang tersaji… Nonton Negeri 5 Menara sambil lipetin baju di hari minggu. Bagus filmnya, walaupun aku ngga sempat baca novelnya. Padahal dulu rame bgt tuh novelnya. Aku suka sih liat persahabatan Alif dan kawan-kawannya ini. Selalu kompak dan erat bgttt. Cuma karena durasi kali ya, tiba-tiba endingnya mereka udah jadi sukses semua time skipnya jauh sekali. Tapi selebihnya film ini bagus sekali buat tontonan remaja-remaja yang butuh motivasi😁 MAN JADDA WA JADDA!Bagi gue yang suka banget sama novelnya, ini merupakan adaptasi novel yang cukup berhasil. Salman Aristo sebagai penulis mampu merangkum dari novel nya yang tebel banget menjadi sebuah film yang punya konflik yang tipis banget sebenarnya, namun chemistry persahabatan antara para sohibul menara ini terasa sekali seperti mereka bukan aktor tapi memang sahabat beneran. Meski sebenarnya gue berharap hal-hal seru di novelnya ketika di dalam ponpes lebih ditonjolin namun emang filmnya lebih di fokuskan ke friendship nya dan sedikit ke pengajaran pondok. Meski emang filmnya terlalu melebar kemana-mana, setidaknya pada akhirnya punya ending yang tepat untuk menyatukan semua isi filmnya. Kalau dibandingin sama bukunya, udah pasti banyak kejadian-kejadian yg di skip. Tapi filmnya lumayan ngerangkum beberapa kejadian yg kurang ada di bagian endingnya yg kesannya terburu-buru karena ada time skip cukup jauh. Wajar sih kalau mau diceritain kaya di novelnya mah jadinya begitu, entah karena gue udah baca bukunya atau gimana, tapi nonton film ini nagis terus2an dari awal sampe akhir. Terutama di scene yg nampilin sahibul menara. Terharu terus, keingetan perjuangan mereka2 sampai akhirnya jadi orang besar.“Lif, Alif. Lihat aku. Jangan pernah menyalahartikan man jadda wajada” Sebetulnya cerita kayak gini terlihat klise, tapi gak tau kenapa gue nontonnya anteng dan gak ngeskip sama sekali. Negeri 5 Menara memberikan sebuah mentera sakti bagi siapapun yang ingin mencapai kesuksesan. Seperti Alif yang dikenalkan dengan mantera “Man Jadda Wajada!” oleh Ustad Salman, yang berarti siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil. Disinilah yang membedakan Negeri 5 Menara dengan film sejenis bertema “zero to hero” yang menyoroti perjuangan siswa dari kampung menjadi orang sukses. Segala sesuatu yang ada di dunia tidak dapat diraih secara instan, butuh perjuangan yang seringkali penuh lika liku. Kekurangan film ini hanya trletak di durasinya yang kependekan, tapi film ini telah berhasil menjadi salah satu tontonan terbaik. Lucu, mengharukan, dan inspiratif. Man jadda wa jada, yo.. yo.. Man shabara dzafira, yo... Man saara a'la darrbi wa sara... Kaana Muhammadun naaiman fi firasyihi wassa'atu asyru... Wassa'atu asyru.*Lagu pas dulu di pesantren As what has been said in my entry for Ranah 3 Warna, I was lowkey disappointed that film did not end up as what I personally thought it would. It has a huge potential in store, but yet again it chooses to waste its time and deliver only something that we have seen plenty of times from similar films in the past. Not that much to my surprise, its predecessor has exactly the same vibes, themes, and protagonist as that film I managed to see on the big screen nearly a month ago. What does surprise me, however, is that it is actually better; a good, or at least decent film to its core. As equally heart-warming and motivating as…KeyFeatures. MP3, AAC, AAC+, Ogg Vorbis, Opus, and FLAC stream hosting. Icecast compatible. HTTPS on all streams. Listener Statistics. Free Embedded Player Widget. Simple pay-as-you-go pricing. Instant setup, with no setup fees. 99.99% Uptime SLA.. Free streaming tools, guidance and help MP3, AAC+ and NSV streaming supported
Negeri 5 Menara 2012 Video Gallery We're sorry. We don't have any videos that match your search.
KualaLumpur , sometimes referred to as the 'Garden City of Lights,' is the largest as well as the capital city of Malaysia. By sea , Port Klang serves as the main port , which is located 41 km from Kuala Lumpur . With stunning architecture, world-class landmarks, friendly service and eclectic culture, and well-connected transportation,.
Negeri 5 Menara is a film by Kompas Gramedia production together Million Pictures, which is an adaptation of a novel by Ahmad Fuadi entitled Negeri 5 Menara . The scenario was written by Salman Aristo is also the author of the screenplay Ayat- Ayat Cinta , Laskar Pelangi , The Dancer . Directed by Affandi Abdul Rachman This movie was filmed in Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo, East Java , West Sumatra , Bandung , to London . This movie was released on March 1, 2012 . STARRING Gazza Zubizareta, Aris Putra, Rizki Ramdani, Ernest Samudera, Billy Sandy, Donny Alamsyah, Arifal Faozi DIRECTED BY Affandi Abdul RachmanPoliteknikMersing Johor (PMJ) adalah diantara 8 politeknik baru yang dibina di bawah Rancangan Malaysia ke-9 83500 Parit Sulong, Batu Pahat, Johor From this CNC programming online course students will understand the topics like how to modify, exporting and importing the non masterCAM files, configure and draw Contact: 016-430 403 4 Menara OUM
Ratings Financials Revenue $0 Budget $0 Profit - $0 Movie Details Tag Line Negeri 5 Menara Status Released Average Rating 6 Release Date May 3, 2012 Rating Run Time 1h 59m Original Language Website - Production Countries Indonesia Production Companies Simple Pictures , KG Productions , Million Pictures Genres Keywords People Rated This Sorry! We currently don't have any streaming links for this movie Check back soon! We add new content every day! Synopsis Negeri 5 Menara is a film by Kompas Gramedia production together Million Pictures, which is an adaptation of a novel by Ahmad Fuadi entitled Negeri 5 Menara . The scenario was written by Salman Aristo is also the author of the screenplay Ayat- Ayat Cinta , Laskar Pelangi , The Dancer . Directed by Affandi Abdul Rachman This movie was filmed in Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo, East Java , West Sumatra , Bandung , to London . This movie was released on March 1, 2012 . Main Cast Crew Department Role Name Writing Scenario Writer Salman Aristo Camera Director of Photography Roy Lolang Assistant Camera Yoyok Budi Santoso Directing Director Affandi Abdul Rachman Editing Editor Cesa David Luckmansyah Sound Sound Designer Khikmawan Santosa Art Art Direction Eros Eflin Costume & Make-Up Costume Design Chitra Subijakto Department Role Name Join the discussion